Twing,,,, twing,,,,,twing,,,,,, bunyi
bola bekel yang melambung di udara. Sahabatku pasti tahu permainan apa ini???
Ya ini adalah pemainan bola bekel. Permainan ini sangat asyik untuk dimainkan
loh sobat . Permainan ini berasal dari kata “bikkelen” bahasa dari negara
Kincir Angin yaitu Belanda. Permainan ini menggunakan alat bola bekel. Sobat
tahu bekel itu terdiri dari apa???? Bekel ini terdiri dari sebuah bola bekel
dan lima buah biji bekel berbentuk logam. Selain terbuat dari logam, biji bekel
juga terbuat dari kuningan dan timah. Sobat, biji bekel dibuat dari engsel
tulang tumit kaki belakang domba. Kalian tahu apa itu domba???? Domba merupakan
binatang sejenis kambing. Namun, bulunya lebih lebat domba daripada kambing. Sekarang dibuat dari logam. Terdiri
dari empat biji bekel dan satu bola bekel. Logam ini memiliki bentuk yang khas. Terdiri dari permukaan kasar yang
ditandai dengan lubang-lubang kecil di permukaannya berjumlah lima titik,
permukaan halus yang polos, permukaan atas yang ada bintik merahnya, dan
permukaan bawah yang tidak ada tanda catnya. Permainan ini dilakukan dengan cara menyebar dan melempar bola bekel ke atas dan menangkapnya setelah
bola memantul sekali di lantai. Kalau bola tidak tertangkap atau bola memantul
beberapa kali maka pemain dinyatakan selesai berarti sahabat kalah.
Permainan bola bekel ini biasanya dimainkan oleh anak perempuan, minimal dua orang. Paling sebel kalau ditonton
laki-laki karena mereka pasti mengganggu. Mereka biasanya mengganggu agar hilang
konsentrasi dan melakukan kesalahan. Kalau ada yang kalah sahabat
pasti akan teriak kegirangan. “Sahabat,
permainan ini sangat menyenangkan loh,,,,, kalian bias mencobanya di rumah,
bermain bersama temanmu, ujar Sri siswa SD Negeri 2 Sukadana.
Kamis, 03 Januari 2013
Jambu Mete Organik Asal Bali
Jambu mete merupakan salah satu jenis jambu yang
dibudidayakan di Bali. Nama latin jambu mete adalah Anacardium
occidentale. Jambu mete ini banyak tanam oleh kelompok petani yang
ada di desa Dukuh Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Jambu mete ini banyak dibudidayakan oleh masyarakat di desa
Dukuh. Sampai saat ini mencapai 6500 Ha dengan total produksi jambu mete
setahun mencapai 2500 ton. Tanaman jambu mete merupakan
tanaman ekspor yang banyak
manfaatnya, mulai dari akar, batang, daun, dan buahnya. Selain itu
juga biji mete (kacang mete) dapat digoreng untuk makanan
bergizi tinggi. Buah mete dapat diolah menjadi beberapa bentuk olahan
seperti sari buah mete, anggur mete, manisan kering, selai mete, buah kalengan, dan
jem jambu mete. Kulit kayu jambu mete mengandung cairan berwarna
coklat. Apabila terkena udara, cairan tersebut berubah
menjadi hitam. Cairan ini dapat digunakan untuk bahan tinta, bahan pencelup, atau bahan
pewarna. Selain itu, kulit batang pohon jambu mete juga berkhasiat sebagai
obat kumur atau obat sariawan. Batang pohon
jambu mete menghasilkan gum atau
blendok untuk bahan perekat buku seperti lem.. Akar jambu mete berkhasiat
sebagai pencuci perut. Daun jambu mete yang masih muda dimanfaatkan sebagai
hidangan sayuran mentah. Daun yang tua dapat digunakan untuk obat luka bakar.
Kelompok petani jambu mete di
Kabupaten Karangasem, Bali, khususnya di Kecamatan Kubu, kini telah mengarah
pada kemandirian, mulai dari proses produksi, pengolahan hingga pemasaran. "Kelompok
tani yang beranggotakan rata-rata 100 orang itu telah memiliki modal sendiri
sedikitnya Rp 60 juta untuk membeli biji buah mete yang dihasilkan anggotanya
sendiri," kata Ketua Kelompok Tani Jambu Mete Buana Kusuma Kecamatan Kubu,
Kabupaten Karangasem, Minget Ardiasa. Beliau mengatakan bahwa rintisan kemandirian itu berkat pembinaan dari dinas
perkebunan setempat bekerja sama dengan PT. PMA yang
berpusat di Tangerang, namun memiliki pabrik pengolahan di Kubu. Kelompok
Tani Subak Abian dengan 97 anggota dan kini memiliki modal sebesar Rp 62 juta itu,
merintis penanaman jambu mete dan
menerapkan proses pupuk organik sejak tahun 1993. "Dengan
modal sebesar itu mampu membeli biji mete hasil panen para anggota, untuk
selanjutnya diolah secara bersama-sama," ujar Ardiasa. Sebelum memiliki
modal seperti sekarang, anggota
subak Abian
langsung menjual kepada mitra usaha PT. PMA dengan
harga yang disepakati bersama.
Namun sekarang dengan memiliki modal
sendiri, kelompok langsung membayar kepada masing-masing petani saat melakukan
transaksi. "Jika
modal tersebut berkurang untuk
membeli biji mete hasil petani, bisa meminta uang muka kepada mitra usaha yang
nantinya menampung seluruh hasil produksi," kata Ardiasa. PT. PMA sanggup
menampung seluruh biji mete hasil petani dengan persyaratan proses produksi
melalui sistem pertanian organik setelah dilakukan seleksi kategori B dan C
sesuai persyaratan ekspor. Semua itu
dapat dipenuhi petani, sehingga petani jambu mete di Kubu kini tidak lagi
mengalami kesulitan pemasaran seperti beberapa tahun silam. "Selain
mudah memasarkan, harganya juga menggairahkan," tutur Ardiasa seraya
menjelaskan, proses tersebut diawali dari pembelian jambu mete dari petani
anggota kelompok. Setelah itu
dilakukan sortir secara manual, kemudian ditimbang dan diberi labelisasi
disertai nama-nama petani yang
menjual jambu mete
tersebut.
Dengan cara itu, jambu mete
yang telah dipetik kemudian diekspor oleh mitra usaha lain. Kelompok itu kini mempunyai persediaan 10 ton biji
mete dari pesanan sebanyak 13 ton. Biji mete
dari Kubu, Karangasem yang menembus pasaran ekspor selama 2009 sebanyak 57 ton,
diharapkan bisa ditingkatkan menjadi 80 ton dalam
tahun 2013. Negara – negara bagian Eropa yang sering mengimpor jambu mete dari Bali. Kecamatan Kubu yang menjadi sentral pengembangan
jambu mete di Bali, tahun ini
diharapkan mampu memproduksi 200 ton, tutur
Ardiasa. Dengan adanya kelompok petani
jambu mete, masyarakat desa Dukuh banyak yang menjadi anggota dan memiliki
penghasilan yang layak dan cukup untuk menghidupi keluarganya.
Tips Cantik Tanpa Make-up
Hai teman, apakah kamu jalan-jalan, sekolah, dan di
rumah sering memakai make-up ???
Pasti hal itu sering kalian lakukan. Sebenarnya di usia kalian yang masih muda,
ada baiknya kalian jangan memakai make-up
yang berlebihan. Dengan memakai make-up
yang berlebihan kulit wajah kalian pasti akan cepat rusak, sehingga
menimbulkan jerawat, komedo, penuan dini dan lain sebagainya. Hal ini pernah
dialami Pebri siswi SMA Kuta Selatan yang memakai make-up secara berlebihan.” Aku sering memakai make-up yang berlebihan sehingga wajahku ditumbuhi oleh jerawat dan
komedo yang sangat mengganggu, ujar Pebri”. Oowwhhh, menakutkan !!!!! Agar kalian nantinya
gak mengalami hal itu, sebaiknya kalian jangan memakai make-up. Dengan kata lain, kalian tampil dengan kecantikan yang
alami. Cantik tanpa memakai make-up
berarti kalian tampil apa adanya tanpa memakai polesan di wajah.
Untuk
tampil secara alami, kalian perlu meperhatikan semua unsur yang ada di wajah.
Dalam hal ini, kalian perlu merawat dan menjaga kesehatan wajah baik dari dalam
maupun dari luar tubuh kita. Perawatan wajah dari dalam misalnya, dengan
memenuhi asupan nutrisi yang penting bagi wajah adalah vitamin A, B, C dan
vitamin E. Selain perawatan wajah dari dalam, kalian juga bisa melakukan
perawatan dari luar untuk cantik tanpa memakai make-up. Cara yang baik untuk tampil cantik tanpa memakai make-up akan memperlihatkan kecantikan
yang alami.
Pertama,
minumlah air putih minimal delapan gelas perhari untuk menjaga kelembaban alami
kulit wajah kamu. Selain untuk untuk menjaga kelembaban kulit wajah, minum
banyak air putih akan mencegah dehidrasi pada tubuh kamu. Kedua, membersihkan
wajah dari sel-sel kulit wajah yang mati dan menghilangkan komedo serta noda
yang melekat agar wajah kalian terlihat bersih dan bercahaya. Memilih pembersih
wajah yang sesuai dengan kulitmu. Ketiga, menjaga kualitas tidur dan istirahat
yang cukup untuk menghindari munculnya kantung hitam di bawah matamu. Selain
itu, tidur delapan jam sehari akan membuat badanmu terlihat segar dan bugar.
Langganan:
Postingan (Atom)