Kamis, 03 Januari 2013

Jambu Mete Organik Asal Bali




           Jambu mete merupakan salah satu jenis jambu yang dibudidayakan di Bali. Nama latin jambu mete adalah Anacardium occidentale. Jambu mete ini banyak tanam oleh kelompok petani yang ada di desa Dukuh Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Jambu mete ini  banyak dibudidayakan oleh masyarakat di desa Dukuh. Sampai saat ini mencapai 6500 Ha dengan total produksi jambu mete setahun mencapai 2500 ton. Tanaman jambu mete merupakan tanaman ekspor yang banyak manfaatnya, mulai dari akar, batang, daun, dan buahnya. Selain itu juga biji mete (kacang mete) dapat digoreng untuk makanan bergizi tinggi. Buah mete dapat diolah menjadi beberapa bentuk olahan seperti sari buah mete, anggur mete, manisan kering, selai mete, buah kalengan, dan jem jambu mete. Kulit kayu jambu mete mengandung cairan berwarna coklat. Apabila terkena udara, cairan tersebut berubah menjadi hitam. Cairan ini dapat digunakan untuk bahan tinta, bahan pencelup, atau bahan pewarna. Selain itu, kulit batang pohon jambu mete juga berkhasiat sebagai obat kumur atau obat sariawan. Batang pohon jambu mete menghasilkan gum atau blendok untuk bahan perekat buku seperti lem.. Akar jambu mete berkhasiat sebagai pencuci perut. Daun jambu mete yang masih muda dimanfaatkan sebagai hidangan sayuran mentah. Daun yang tua dapat digunakan untuk obat luka bakar.
 Kelompok petani jambu mete di Kabupaten Karangasem, Bali, khususnya di Kecamatan Kubu, kini telah mengarah pada kemandirian, mulai dari proses produksi, pengolahan hingga pemasaran. "Kelompok tani yang beranggotakan rata-rata 100 orang itu telah memiliki modal sendiri sedikitnya Rp 60 juta untuk membeli biji buah mete yang dihasilkan anggotanya sendiri," kata Ketua Kelompok Tani Jambu Mete Buana Kusuma Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Minget Ardiasa. Beliau mengatakan bahwa rintisan kemandirian itu berkat pembinaan dari dinas perkebunan setempat bekerja sama dengan PT. PMA yang berpusat di Tangerang, namun memiliki pabrik pengolahan di Kubu. Kelompok Tani Subak Abian dengan 97 anggota dan kini memiliki modal sebesar Rp 62 juta itu, merintis penanaman jambu mete dan menerapkan proses pupuk organik sejak tahun 1993. "Dengan modal sebesar itu mampu membeli biji mete hasil panen para anggota, untuk selanjutnya diolah secara bersama-sama," ujar Ardiasa. Sebelum memiliki modal seperti sekarang, anggota subak Abian langsung menjual kepada mitra usaha PT. PMA dengan harga yang disepakati bersama.
Namun sekarang dengan memiliki modal sendiri, kelompok langsung membayar kepada masing-masing petani saat melakukan transaksi. "Jika modal tersebut berkurang untuk membeli biji mete hasil petani, bisa meminta uang muka kepada mitra usaha yang nantinya menampung seluruh hasil produksi," kata Ardiasa. PT. PMA sanggup menampung seluruh biji mete hasil petani dengan persyaratan proses produksi melalui sistem pertanian organik setelah dilakukan seleksi kategori B dan C sesuai persyaratan ekspor. Semua itu dapat dipenuhi petani, sehingga petani jambu mete di Kubu kini tidak lagi mengalami kesulitan pemasaran seperti beberapa tahun silam. "Selain mudah memasarkan, harganya juga menggairahkan," tutur Ardiasa seraya menjelaskan, proses tersebut diawali dari pembelian jambu mete dari petani anggota kelompok. Setelah itu dilakukan sortir secara manual, kemudian ditimbang dan diberi labelisasi disertai nama-nama petani yang menjual jambu mete tersebut.
 Dengan cara itu, jambu mete yang telah dipetik kemudian diekspor oleh mitra usaha lain. Kelompok itu kini mempunyai persediaan 10 ton biji mete dari pesanan sebanyak 13 ton. Biji mete dari Kubu, Karangasem yang menembus pasaran ekspor selama 2009 sebanyak 57 ton, diharapkan bisa ditingkatkan menjadi 80 ton dalam tahun 2013. Negara – negara bagian Eropa yang sering mengimpor jambu mete dari Bali.  Kecamatan Kubu yang menjadi sentral pengembangan jambu mete di Bali, tahun ini diharapkan mampu memproduksi 200 ton, tutur Ardiasa. Dengan adanya kelompok petani jambu mete, masyarakat desa Dukuh banyak yang menjadi anggota dan memiliki penghasilan yang layak dan cukup untuk menghidupi keluarganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar